Legenda Danau Gourd

With the Spirit of “Save our Nation Heritage”, Reina von Gant proudly present:

Legenda Danau Gourd

You’ve guessed it! Yup! Ini adalah cerita crossover dengan cerita rakyat ‘Legenda Danau Toba’

Warning: mengandung ketidak jelasan arah cerita, lelucon yang jayus
Disclaimer: tokoh yang kalian kenal namanya adalah tentu milik CAPCOM. Cerita Danau Toba milik rakyat Sumatra Utara XD

Di sebuah desa nuh jauh di sana, terdapat sebuah desa yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu damai bernama Court Village. Desa itu dipenuhi oleh mereka yang haus akan kebenaran serta menginginkan keadilan. Namun juga ada tipe orang yang tidak terlalu peduli dengan apa yang namanya keadilan. Ada saja orang yang mau menang sendiri, licik, dan jahat. Well, orang seperti ini memang eksis di di dunia cerita karena sesungguhnya, apalah gunanya para peran heroik tanpa peran jahat? Apa artinya Phoenix Wright dalam game Gyakuten Saiban tanpa kehadiran Manfred von Karma?

*hei! niat cerita tidak sih?!*

Semua orang harus menghargai kehadiran tokoh jahat dalam sebuah fandom karena merekalah yang membuat cerita menjadi seru. Kehadiran tokoh penjahatlah yang membuat para hero terlihat hebat.

*sudah deh, tinggalin aja fanfic yang gak jelas ini*

Ok! Stop intermezonya! Puas lo? Puas?!

*ini orang mau cerita atau gak sih?*

Ada pun inti dari pemaparan tidak jelas dari sang pengarang di atas adalah bertujuan untuk mengarahkan pembaca pada tokoh utama kita. Ya! Bagi yang menyukai kehadiran tokoh heroic nan baik hati, sebaiknya cepat tinggalkan cerita legenda ini. Karena pasalnya, tak semua tokoh utama legenda itu baik. Legenda ini berpusat pada seorang pria bernama…

Manfred von Karma

*HAH?!*

Oh, tidak! Tidak! Di sini pengarangnya bukan kalian tapi say… - ehm… - ini legenda! Tentu saja pengarangnya tidak jelas kan?

Hiduplah seorang pria bernama Manfred von Karma di Court Village tersebut. Dia adalah seorang pemuda yang tergolong cukup tampan dengan rambut pirang putihnya itu. Tatapan mata hitamnya yang tajam bagaikan batu obsidian yang cemerlang. Otaknya yang pintar telah membuatnya menjadi jaksa terbaik di Court Village.

*HOEK! Karma gak gitu deh*

HEH! UDAH DEH BACA AJA! GAK USAH PROTES!!

*hui… penulis ff-nya gak bener*

Tersiarlah suatu kabar bahwa jaksa ini belumlah beristri. Maka daripada itulah, bertanya-tanyalah orang seantero desa tentang status kenormalan pria yang satu ini. Ada pun yang mengira jaksa itu adalah aseksual. Ada pula yang mengatakan bahwa dia seorang homoseksual. Bahkan ada yang mengira dia mengidap penyakit tak tersembuhkan, AIDS. Tapi semua kabar miring itu dapat ditepisnya dengan tatapan mata tajamnya itu.

Maka pada suatu malam purnama, pergilah Karma ke pinggiran sungai untuk memancing. Ia berharap dapat memancing ikan yang sempurna untuk makan malamnya. Maka dicampakannyalah kail itu dan ditungguinya sampai ada ikan bodoh yang terjebak oleh umpannya. Lalu ia melihat kailnya mulai bergoyang. Ditariknyalah pancingnya. Terkejutlah ia saat ia melihat seekor makhluk mirip monster nessi (mirip dinaosarus) tersangkut di kailnya.

Dia menginspeksi makhluk itu dengan seksama. Badannya besar, mungkin besarnya setara dengan 1 rumah. Lehernya panjang dan kepalanya besar. Dia belum pernah melihat makhluk seperti ini. Ini sungguh mengherankan! Mengapa makhluk sebesar ini bisa tinggal di dalam sungai?

Terdengar suara dari langit, “Wahai Karma! Janganlah bingung! Sesungguhnya pengarang cerita ini mampu membuat apa saja dalam cerita ini sesuai dengan keinginannya. Jadi, bukanlah mustahil baginya untuk membuat seekor maonster sepertinya hidup di dalam sungai.”

“Dasar penulis tidak bertanggung jawab. Sebuaf fanfic seharusnya sempurna! Tidak boleh melanggar kaidah yang sudah ada!” kritik Karma.

“HEH! TOKOH CERITA AJA SONGONG! GW GANTI TOKOH UTAMANYA, BARU TAHU LO!” gelegar suara tak bertanggung jawab itu.

“Ngomong-ngomong, makhluk apakah ini?” tanya Karma. “Mengapa dengan badan sebesar itu, dia bisa begitu bodoh tersangkut di kailku?”

Makhluk berleher panjang itu sepertinya mengerti perkataan Manfred. Maka dari itulah ia menyeruduk Karma dengan kepalanya yang keras.

“Hah! Dasar monster gak tahu diuntung! Ya, sudah! Akan kujadikan gulai bersama makanan favortiku, semur jengkol!” seru Karma kesal.

“Hahahaha… tak kusangka makanan favorit jaksa terkenal ternyata semur jengkol.”

Karma terkejut! Siapa yang berani-beraninya menguping perkataannya?! Ini gawat! Apakah itu si kamerawati sialan itu, Lotta? Bisa-bisa hot gossip di Court Village selama sepekan ke depan adalah makanan favorit Karma. Memalukan!

“Wah… wah… aku cukup terkejut loh.”

Karma melihat ke sekelilingnya. Tidak ada tanda-tanda makhluk hidup kecuali dirinya dan monster besar di hadapannya itu. Kalau bukan dia… berarti… tempat ini berhantu?

“Itu aku yang berbicara!!” protes si monster.

Karma mengangkat sebelah alisnya. Apa dia sedang bermimpi?

“Kenapa, hmm? Belum pernah melihat monster berbicara, eh?” monster itu sepertinya sedang tersenyum, memamerkan deretan giginya yang putih.

“Kkkau… Hai, makhluk tidak sempurna! Bukan kodratmu untuk berbicara seperti! Hanya makhluk yang ditakdirkan untuk menjadi sempurna saja yang boleh berbicara.” bentak Karma. Dia tidak boleh gentar hanya karena makhluk besar ini!

Monster itu menggelengkan kepalanya, “Kau ini memang seperti itu ya… Manny.”

“Monster kurang ajar! Beraninya kau memanggilku dengan nama jelek seperti itu! Namaku Manfred von Karma. Dan sekarang kau akan berakhir menjadi makan malamku yang sempurna.” Karma menjentikkan jarinya.

”Oh… tidak bisa. Kau tidak bisa membunuhku dan memakanku seenaknya, Manny. Itu melanggar undang-undang.”

“Tidak ada undang-undang yang melarangku untuk membunuh monster!” protes Karma.

“Tapi, ada undang-undang dilarang membunuh manusia kan?” tanya monster itu.

Monster itu naik ke daratan dengan keempat siripnya yang besar itu. Bulan purnama saat itu ditutupi oleh awan tebal. Tiba-tiba saja terjadi suatu kejadian yang sangat luar biasa. Tubuhnya mengecil, lehernya memendek. Keempat siripnya kini menjadi sepasang kaki dan sepasang lengan. Yang berdiri di dapan Karma bukanlah seekor makhluk bertampang bodoh melainkan seorang pria tinggi berjas oranye terang.

Pria itu tersenyum lebar, “Damon Gant, siap melayani Anda.”

“Jelaskan padaku mengapa manusia sepertimu bisa menjadi monster seperti itu denga ringkas, cepat, dan tepercaya!” perintah Karma.

“Kalau dijelaskan panjang. Sebaiknya kita skip saja, eh?” Gant tertawa sambil bertepuk tangan seperti orang autis. “Jadi, sekarang biarkan pria baik ini kembali ke sungai untuk berenang. Apakah kau juga mau berenang?”

Karma mendengus, “Tidak ada undang-undang yang melarangku untuk membunuh makhluk setengah manusia sepertimu. Sekarang, kembali menjadi monster! Akan kukuliti kulitmu untuk kujadikan tas kulit. Dagingmu untuk dendeng, rendang, dan sate. Jerohanmu untuk sop! Dan tulangmu untuk anjing keponakkanku!”

“Sayang sekali… padahal kalau kau mau membiarkan kubebas, aku tentu akan balas budi.” kata Gant.

“Heh? Sejak kapan orang sepertimu balas budi?” tanya Karma.

“Ini kan legenda. Biasanya memang ada moralnya kan?” Gant tertawa. “Kudengar kau belum beristri. Jadi… aku ingin menawarkan supaya kau mau menikah dengan…”

“Sudah berapa kali kukatakan, aku BUKAN gay!” seru Karma.

“Siapa juga yang mau menikah dengamu? Cepat tua aku nanti.” bantah Gant santai. “Dengar, aku punya seorang putri. Kalau kau mau membebaskanku, nanti akan kukawinkan kalian.”

“Aku bukan pria gampangan yang mau dengan setiap wanita,” kata Karma, “aku mau wanita yang cantik dan tidak bercacat, berhati lembut, dan bisa segalanya. Aku mau yang sempurna.”

“Tenang saja. Putriku itu sangat cantik. Kulitnya putih seperti porselen, tak bercacat dan tak bernoda. Rambutnya panjang berwarna pirang keemasan. Dia bisa apa saja, memasak, mencuci, menari, menyanyi, sampai melukis. Fasih berbagai macam bahasa dan sangat pintar. Dia sangat sempurna.”

Karma tentu meragukannya. Mana mungkin orang seperti ini punya anak seperti itu.

“Begini ceritanya,” Gant memulai kisahnya, “dulu sekali… aku sangat kesepian karena aku tinggal sendiri. Lalu aku diberi bibit timun mas oleh seorang buto ijo. Dari timun ma situ keluar seorang bayi perempuan yang sangat sempurna. Aku beri nama dia Mary Sue.”

“Bukannya namanya Timun Mas ya?” tanya Karma.

“Suka-suka aku donk.” bantah Gant. “Jadi, sewaktu dia berumur 17 tahun, buto ijo itu akan mengambil putriku. Dengan segala tipu muslihat yang aku dapat dari pertama Marvin Grossberg, putriku dapat menipu buto ijo itu. Tapi sebagai gantinya, aku dikutuk menjadi monster bernama Gourd pada malam purnama. Aku bisa kembali asal tidak ada bulan. Hmm… tapi aku lebih suka nama Gourdy sih.”

“Kau dikutuk oleh buto ijo itu?” tanya Karma.

“Bukan. Si Gendut Grossberg itu yang mengutukku karena tidak membayar uang konsultasi.” jawab Gant.

“Itu sih salahmu sendiri.” komentar Karma.

“Jadi, kau mau tawaranku, tidak?” tawar Gant.

Kalau dipikir-pikir, ini kesempatan langka. Hanya orang bodoh yang menyia-nyiakan kesempatan. Karma bukan orang bodoh. Tidak mungkin dia akan menemukan wanita sempurna lagi di dunia ini.

“Deal?” Gant mengelurkan tangannya.

“Deal!” Karma menjabat tangan Gant yang besar itu.

“Tapi ada syaratnya,” kata Gant, “jangan pernah bilang bahwa aku adalah monster di sungai ini pada putriku. Jika dia tahu, maka aku akan menjadi monster selamanya.”

Karma menyetujui syarat itu. Maka dilangsungkannyalah upacara pernikahan pada seminggu setelah hari itu. Ternyata putri Gant, si Mary Sue itu, memang benar-benar sempurna. Tidak ada cacat yang bisa ditemui Karma dalam dirinya. Karma menetap di kediaman Gant yang ternyata sangat luas. Terdapat alat musik organ pipa di sana (Gant seorang organis terkenal). Mereka bertiga menjalin keluarga kecil yang sempurna dengan dikarunia seorang anak perempuan sempurna bernama Franziska.

Namun Karma sering dijengkelkan oleh tingkah mertuanya itu. Dia tidak tahan dengan tingkahnya yang terkadang seperti orang cacar mental itu. Kupingnya sakit setiap kali mendengar suara tawanya. Sampai suatu hari, habislah kesabarannya.

“Hei Gant! Hentikan tawa tak sempurnamu itu atau akan kubeberkan rahasiamu pada anakmu!” seru Karma.

Gant terkejut, “Kau sudah janji untuk tidak memberitahunya, bukan?!”

“Janji dibuat untuk dilanggar,” komentar Karma, “lagi pula, aku tidak dirugikan jika kau menjadi monster selamanya.”

Gant sangat geram melihat kekurang ajaran menantunya itu. Dia memandang Karma tepat di ke dua matanya. Pandangannya itu amat menakutkan. Dia memandangnya lama sekali. Karma tidak tahu suadh berapa lama dia menatapnya. Jangan-jangan Gant sedang nge-hang?

“Kuingatkan, Manny. Jika kau membeberkannya, kau akan menyesal.” Gant segera pergi.

Keesokan harinya, Gant menghampiri Karma. Dia tidak tersenyum lebar atau tertawa seperti orang bodoh saat itu. Dia menyeringai sambil memicingkan matanya. Belum pernah Karma melihat Gant seperti itu. Gant seperti orang lain saja.

“Aku tahu apa yang kau lakukan musim panas lalu.” kata Gant.

“Ah… judul film?” tebak Karma.

“Kau membunuh pengacara itu kan? Si Worthy besar?” tebak Gant.

Karma membeku. Bagaimana orang ini tahu bahwa dia telah membunuh rival biadabnya itu? Padahal tidak ada yang tahu tentang hal itu.

“Penyelidikan kecil selalu tidak buang-buang waktu,” kata Gant, “akan gawat jika hal ini ketahuan publik.”

“Aku mengerti,” kata Karma,” kau jaga rahasiaku. Aku jaga rahasiamu.”

“Kau benar-benar pintar, Manny. Ingat janjimu baik-baik.” Gant meninggalkan Karma.

Karma baru bisa bernafas lega saat Gant sudah pergi. Ternyata ini maksudnya dari dia akan menyesal. Mengancam balik orang yang mengancammu. Benar-benar prinsip hidup yang berbahaya. Hanya orang berbahaya yang bisa hidup dengan cara seperti itu.

Karma pun hidup di bawah tekanan Gant. Semenjak memegang rahasia itu, Gant makin menjadi-jadi. Terkadang dia malah menyuruh Karma untuk melakukan hal yang bukan-bukan! Sial! Padahal Karma adalah jaksa tenar! Kenapa dia harus melakukan semua ini?! Kenapa dia harus tunduk pada Gant?! Kenapa dia harus BERSABAR?!

Maka pada saat makan malam, tak sengajalah kalimat ini keluar dari mulut Karma,

“Dasar pria sial kau! Monster biadab! Balik sana ke sungai dan jauhi aku!” seru Karma

Gant, Mary Sue, serta Franz yang masih berumur 2 tahun terdiam. Mary tampak terkejut sekali saat tahu bahwa ayahnya adalah seorang… er… seekor monster. Gant tidak berkata apa-apa. Dia terlalu shock. Karma memandang kekalahan Gant ini dengan senyum penuh kemenangan.

“Jadi, itu pilihanmu,” kata Gant, “sudah kubilang kau akan menyesal.”

Tiba-tiba saja tubuh Mary dan anaknya meleleh menjadi air secara cepat. Bekas pijakan mereka berdua menyemburlah air yang deras dan makin deras. Karma memandang pemandangan ini dengan tatapan bertanya. Sudah nyaris setengah rumahnya terendam air.

“Jika dia tahu bahwa aku monster,” kata Gant, “dia akan berubah menjadi air dan tempat di mana dia berpijak akan menyemburkan air.”

“Kau tidak pernah bilang!” protes Karma.

“Kan sudah kubilang. Kau akan menyesal.” kata Gant santai.

Air semakin tinggi. Manfred segera pergi ke luar rumahnya. Begitu ia membuka pintu, semua air yang ada di dalam rumahnya menyembur keluar. Air itu menggenangi pekarang rumah Gant yang luas. Sayang sekali, rumah Gant terletak cukup jauh dari pemukiman dan terletak di daerah cekung. Air makin mengalir dan genangan semakin tinggi.

“Aku harap kau bisa berenang, Manny.” dengan itu Gant berubah menjadi monster Gourd.

Baru kali ini dia menyayangkan tidak mengikuti anjuran Gant untuk belajar berenang. Air terus meluap. Air tidak berhenti meluap. Karma pun tenggelam lalu hilang di dasar danau dalam yang terbentuk akibat semburan air itu.

Beratus-ratus tahun kemudian, orang menamakan danau itu Danau Gourd. Sampai sekarang banyak yang meyakini bahwa ada monster bernama Gourdy yang tinggal di dalam danau itu untuk menjaganya dari tangan-tangan orang tidak bertanggung jawab.

~ the end ~

oh ya... Mary Sue itu sebutan untuk OC (original character) yang terlalu sempurna baik fisik dan rohani. kalo versi cowoknya kalo gak salah Gary Stew

Reina von Gant wrote:

“Ini kan legenda. Biasanya memang ada moralnya kan?” Gant tertawa. “Kudengar kau belum beristri. Jadi… aku ingin menawarkan supaya kau mau menikah dengan…”

Ujung2nya pasti menjurus ke gay juga..

Gant von Reina wrote:

“Aku bukan pria gampangan yang mau dengan setiap wanita,” kata Karma, “aku mau wanita yang cantik dan bercacat, berhati lembut, dan bisa segalanya. Aku mau yang sempurna.”

“Tenang saja. Putriku itu sangat cantik. Kulitnya putih seperti porselen, tak bercacat dan tak bernoda. Rambutnya panjang berwarna pirang keemasan. Dia bisa apa saja, memasak, mencuci, menari, menyanyi, sampai melukis. Fasih berbagai macam bahasa dan sangat pintar. Dia sangat sempurna.”

CLEARLY A CONTRADICTION!!!!!!



huohohohohohoho

Halah...
penyakit gw dari dulu

I HAET TYPO!!!!!

Gw benerin deh

jangan dibenerin entar lucunya ilang wkwkwkwk

HUAHAHAHAHA! anjrot! waduh! WAKAKAKAKAK! Reina... GILA LOE! ROFLOLMAO

*guling2 sibuk ketawa*

Makasih sudah dibaca semua!

Next cerita rakyat project:

"Miles Nurbara"
bagaimana nasib Miles Nurbara yang akan dinikahkan dengan Oldbag Maninggi???
itu request-nya rion-kun

btw... ada ide gak samsul bahri-nya siapa? gw sih maunya phoenix bahri. tapi karena gak boleh slash jadinya gw binun.
Lana Bahri atau Mia Bahri?

astaga kalian ini... Mia Bahri aja! Mia Bahri! *ngakak guling2*

HAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAH!
ADUH REINA...LO KOK SAKTI AMAT SEH BIKIN CERITA?!

mia bahriiiii....*ketok palu*

Okeh...!!!

Akan ditulisa saat gw ada waktu. Mia Bahri kan.... okeh deh.....

Btw... kayaknya gw nulis abiz gw selesein Sidang Berbalik 2 aja kali yah biar gak banyak utang

perasaan kemaren gue bilang franziska bahri deh ==
franziska von bahri

Gw menunggu hasil voting. 2 suara untuk Mia, 1 untuk Franz

Polling dibuka sampai SB 2 kelar

franziska bahri jg bagus hahaha

aaaargh bingung >. <

Polling masih dibuka loh. Nominasi:
1. Mia Bahri
2. lana Bahri
3. Franziska Bahri

mia bahri ajalah hahaha

Mia bahri masih memimpin di depan

haaa sialan jangan mia dong

vote mia bahri
cuakakak ane2 aja kaw

ok ok... mia bahri masih memimpin.

@rdp: lu ol darimana bang? g ke skolah?

wa ngevote Mia Bahri aja deh XD

Neng Sumpit Bambu!!!
xD

Entah kapan bisa baca....
Duh.....

mikumo ichijou
ndak2 mending frann

Jah.. gw g ngerti sifatnya mikumo.

Btw, bnyak yg vote wat mia y. Tapi kenapa blom gw tulis2

*digayang

aku pilih mia bahri aja

ea mia bahri memimpin
gk ada yg milih lana bahri nih?

lha lha...kok jadi neng sumpit bambu tsuki?